OKI, BERITAANDALAS.COM – Kasus penggelapan uang tabungan anggota di KUD Marga Mulya, Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI memasuki babak baru.
Setelah adanya hasil audit, diketahui kerugian yang dialami anggota sebesar Rp 14 miliar lebih yang tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh pengurus KUD Marga Mulya.
Dengan adanya hasil audit tersebut, rupanya penyidik Polres OKI kembali menindaklanjuti laporan dari para petani sawit dari Desa Makarti Mulya, Kecamatan Mesuji, Kabupaten OKI.
Salah seorang anggota KUD, Kuncoro Hadi Lukito, terlihat kooperatif memberikan keterangan kepada penyidik Polres OKI, Selasa (17/9/2024).
Kepada wartawan, Kuncoro yang juga pendiri KUD Marga Mulya, menjelaskan jumlah anggota KUD sebanyak 1.074 orang. Sejak tahun 2010, setiap anggota menabung uang sebesar Rp 200 ribu setiap bulannya.
“Jadi total uang yang terkumpul berjumlah Rp 27 miliar. Dari jumlah itu, sebanyak Rp 13 miliar dipergunakan untuk uang simpan pinjam. Sisanya Rp 14 miliar lebih, rencananya akan digunakan untuk replanting perkebunan kelapa sawit yang dikelola KUD,” ungkap Kuncoro saat bertandang ke kantor PWI OKI.
Sayangnya, ketika dilakukan rapat anggota, diketahui uang senilai itu tidak bisa dipertanggungjawabkan oleh pengurus KUD.
“Uang tabungan di KUD ini tidak jelas keberadaannya, diketahui saat akan dilakukan replanting sejak tahun 2021. Pengurus tidak bisa menjelaskan kemana uang tabungan anggota sejak tahun 2010 tersebut,” jelas dia.
Mengenai laporan di kepolisian, Kuncoro menjelaskan, sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2021 di Polsek Mesuji. Namun karena tidak kuat buktinya, tidak bisa diproses lebih lanjut.
Baru setelah adanya hasil audit, penyidik Polres OKI kembali melakukan penyelidikan agar permasalahan ini menemui titik terang.
“Kami para anggota KUD berharap orang-orang yang menggelapkan uang tabungan ini bertanggungjawab. Para petani ingin uang tabungan dikembalikan untuk dipergunakan sebagai biaya replanting,” cetusnya.
Sementara itu, Kapolres OKI AKBP Hendrawan Susanto melalui Kasat Reskrim AKP Iman Falucky Fahri, membenarkan jika permasalahan ini masih dalam tahap pemeriksaan. (Ludfi)