JAKARTA, BERITAANDALAS.COM – Sebanyak Rp 44 triliun dana asing mengalami net sell (kabur) dari pasar modal indeks harga saham gabungan (IHSG) dan obligasi Pemerintah Indonesia yang tercatat hingga 19 Juni 2024.
Dikutip dari Twitter atau X milik @Rudiyanto_zh, dirinya membagikan postingan tentang kaburnya dana asing dari pasar modal yang ada di indonesia dengan jumlah yang tidak sedikit.
Mengapa dana asing bisa net sell, kemana dana tersebut pergi dan kapan dana itu akan kembali?
Rudiyanto mengatakan, informasi mengenai net buy dan net sell asing di IHSG dapat diperoleh dengan mudah di aplikasi RTI Business.
“Namun sayangnya mereka tidak menyediakan dalam bentuk grafik, tapi hanya akumulasi saja sehingga tidak bisa melihat tren jual belinya. Hingga 20 Juni, net sell Rp 9.25 triliun. Dengan menggunakan sumber berbayar, hingga 19 Juni 2024 terlihat sempat mencapai akumulasi net buy hingga Rp 29 triliun di Maret, menjadi net sell Rp 8.3 triliun di 19 Juni. Artinya dalam waktu kurang dari 3 bulan, asing melakukan net sell hingga Rp 37 triliun dan masih terus berlanjut,” tulisnya.
Dirinya menjelaskan, mengapa asing keluar dari IHSG. Momen keluar yang pertama di April 2024 pas setelah masuk dari libur panjang. Penyebabnya adalah data inflasi Amerika Serikat di luar dugaan, ekspektasi investor suku bunga akan turun banyak.
“Jadi berubah, bahkan ada yang prediksi bakalan naik lagi. Setelah isu bunga mulai reda di bulan Mei-Juni, kembali ada bad news yaitu laporan keuangan emiten dalam negeri yang tidak memuaskan laba perbankan yang biasanya naik double digit, di Q1-2024 tinggal single digit dari ekonomi lesu, cuaca ekstrem dan gagal panen, hingga judi online,” jelasnya.
Kemana dana asing di saham pergi?
Rudiyanto menuliskan, dana asing pergi bisa saja balik ke Amerika Serikat karena disana sedang tren Al (kecerdasan buatan), China dan Hongkong.
“Ada yang mengatakan balik ke Amerika Serikat karena sedang tren AI, ada juga yang mengatakan masuk ke saham China, Hong Kong karena sudah turun banyak dan ada dorongan dari pemerintah, bisa juga cuma tunggu koreksi harga saja, who know,” tulisnya.
Kapan dana asing akan kembali lagi?
Dirinya menjelaskan, penurunan suku bunga Amerika Serikat akan menjadi momentum penting, tidak hanya rupiah yang menguat, tapi juga confidence untuk masuk ke saham.
“Berdasarkan perkembangan hingga Juni 2024, kelihatannya penurunan suku bunga paling cepat baru akhir tahun ini. Kinerja laporan keuangan juga sama, kelihatannya untuk kuartal 2-2024 yang akan dipublikasikan bulan Juli-Agustus, belum tentu akan menunjukkan pertumbuhan yang memuaskan. Kalaupun meningkat, mungkin baru Q3 atau bahkan Q4 nanti yang publikasinya akhir tahun dan awal tahun depan,” jelasnya.
“Ini sebab rupiah melemah sepuluh persen dibandingkan tahun lalu ya berarti bank indonesia nggak mau intervensi pasar sebesar nilai ini ya,” tulis akun @BonarSimanjuntak di posting tersebut.
“Tanda tanda Indonesia akan krisis gak sih?,” tulis akun @jinkrax. (Ludfi)