OKI, BERITAANDALAS.COM – Setelah pasangan Dja’far Shodiq-Abdiyanto (JADI) mengambil formulir pendaftaran di kantor DPD Partai Nasdem OKI, kini giliran 2 orang kader partai besutan Surya Paloh tersebut juga ikut meramaikan kontestasi Pilkada OKI yang akan berlangsung di bulan November 2024 mendatang.
Kedua kader Partai Nasdem OKI itu adalah Mawaldi S.Kom yang merepresentasikan pemilih dari pantai timur, dan M. Reki SH MM yang merupakan putra daerah dari kawasan lintas timur.
Menurut Ketua DPD Partai Nasdem OKI H. Solahudin Jakfar SH didampingi Ketua Penjaringan Bakal Calon (Balon) Bupati dan Wakil Bupati OKI H. Bobi SH mengatakan, keduanya adalah kader terbaik Partai Nasdem OKI saat ini.
Lanjut dia, bila melihat dari perolehan suara Pemilu kemarin, Reki berhasil mendapatkan 11.537 suara. Tertinggi di Kabupaten OKI untuk caleg DPRD setempat.
“Dengan suara tertinggi tersebut, Reki memang layak maju di Pilkada OKI. Sementara Mawaldi sendiri adalah seorang pengusaha sekaligus anggota DPRD OKI terpilih dalam Pemilu kemarin,” ujar Solahudin atau lebih akrab dipanggil Ende ini, Jumat (3/5/2024).
Lebih lanjut Ende menambahkan, kedua kader sudah sepakat apabila satu diantaranya yang dipilih menjadi bakal calon wakil bupati dari partai lain, mereka akan saling mendukung dan tegak lurus sesuai perintah DPP Partai Nasdem Pusat.
“Namun demikian, mekanisme itu semua kembali pada calon bupati dari partai lain yang akan mengusung kedua kader kami ini untuk bertarung di Pilkada 2024. Dan hingga saat ini pun, kami selalu menjalin komunikasi dengan partai lain,” pungkas Ende.
Di lain pihak, menurut pengamat politik Sumsel sekaligus Dosen Fisip Unsri M. Haikal Haffafah S.Sos menjelaskan, yang mesti diingat bahwa perubahan pola pemilih dalam Pilkada itu terjadi hampir di setiap daerah di Indonesia, termasuk di OKI.
Disinggung terkait dua kader Partai Nasdem ikut maju dalam Pilkada OKI, Haikal menganalisa, kalau bicara peluang basis elektoral tentu sangat terbuka.
“Yang perlu diperhatikan adalah kapabilitas, elektabilitas serta popularitasnya. Bila perlu isi tas dari seorang wakil yang akan mendampingi bakal calon bupati yang akan bertarung nanti,” tegas dia.
Selain itu juga, lanjutnya, pasangan calon bupati dan wabup itu harus saling melengkapi antara kekurangan dan kelebihan masing-masing. Tanpa memperhatikan hal tersebut, diperkirakan mereka akan kalah dalam Pilkada OKI nanti.
“Namun dalam politik, tiap detik itu bisa berubah, tergantung kebutuhan dan kepentingan partai,” ujar Haikal. (Mas Tris)