OKI, BERITAANDALAS.COM – Selain intervensi percepatan penanganan stunting terintegrasi, program inovasi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang dicanangkan Pj. Bupati OKI Asmar Wijaya, juga berkontribusi dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Tercatat, pada Februari 2023 jumlah anak penderita stunting di kabupaten ini sebanyak 293 orang. Lalu setelah dilakukan monitoring serta evaluasi pada Juni lalu menyisakan 81 orang, 11 sudah diatas 5 tahun 70 lainnya berusia balita.
“Program BAAS sampai sekarang masih berlangsung. Program ini langsung melibatkan Pj. Bupati, OPD, unsur Forkopimda dan BUMD,” ucap Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) OKI, Saparuddin, pada rakor capaian indikator TPPS dalam percepatan penurunan stunting, Kamis (8/8/2024).
Melalui program ini, setiap bulan para bapak asuh ini memberikan bantuan makanan tambahan bergizi kepada anak penderita stunting.
“Bahan makanan tambahan berupa protein hewani, sayur-sayuran, serta beras. Setiap minggu kita salurkan,” sebutnya.
Pj. Bupati OKI Ir. Asmar Wijaya M.Si yang diwakili oleh Pj. Sekda Muhammad Refly, mengajak semua stakeholder beserta mitra kerja lainnya agar tetap memberikan dukungan dan komitmennya membantu menyukseskan program percepatan penurunan stunting Kabupaten OKI melalui Program Canting Kencana (Cegah Stunting Tingkatkan Kualitas Keluarga Berencana).
“Kegiatan Program Canting Kencana salah satunya meningkatkan kegiatan pendampingan calon pengantin, pendataan, imunisasi calon pengantin dan elsimile dilaporkan ke Capil, sebagai keluarga baru yang terus diadakan pendampingan dari proses pernikahan, kehamilan, melahirkan dan pola asuh anak serta pemilihan cara ber-KB,” ujar Refly.
Refly juga menyampaikan, sesuai dengan instruksi Wapres pada rapat rakernas bangga kencana dan PPS 2024 pada tanggal 25 April 2024 di Jakarta, bahwa terus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program dan fokus kepada pendekatan pencegahan stunting.
“Kita akan terus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program, baik terkait capaian, pembelajaran, maupun rekomendasi dan memfokuskan strategi dan pendekatan pada pencegahan terjadinya stunting baru. Agar komitmen dan visi pimpinan terhadap program penurunan stunting, baik di pusat maupun daerah, tetap terjaga,” pungkasnya. (Ludfi)