Beranda Ogan Kemering Ilir Pemkab OKI Berupaya Selamatkan Kerbau Pampangan dari Kepunahan

Pemkab OKI Berupaya Selamatkan Kerbau Pampangan dari Kepunahan

43
0
BERBAGI

OKI, BERITAANDALAS.COM – Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Ogan Komering Ilir bersama Medik Veteriner, UPTD Puskeswan, serta DPC Paravetindo Kabupaten OKI melakukan sosialisasi kegiatan aksi perubahan, dalam rangka pelestarian kerbau Pampangan melalui komunikasi informasi dan edukasi serta kick off vaksinasi septicaemia epizootica (SE) tahun 2024.

Hewan bernama ilmiah bubalus bubalis ini ditetapkan sebagai plasma nutfah khas Kabupaten Ogan Komering Ilir, oleh Keputusan Menteri Pertanian Nomor 694/KPTS/PD.410/2/2013. Saat ini mendapatkan ancaman berupa penyakit septicaemia epizootica (SE) atau penyakit ngorok.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan, Dedy Kurniawan S.STP M.Si ini bertujuan untuk mencegah punahnya kerbau pampangan.

“Setidaknya inseminasi buatan dan transfer embrio, menjadi salah satu jalan keluar dalam melestarikan kerbau Pampangan,” ujar Dedy, Selasa (17/9/2024) kemarin.

Lebih lanjut Dedy mengungkapkan, untuk mendukung program pelestarian ini setidaknya diperlukan UPTD Perbibitan dan Hijauan Pakan Ternak.

“Untuk UPTD Perbibitan, Dinas Perkebunan dan Peternakan Sudah mengajukan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) untuk pendirian ini,” terang dia.

Sementara, dokter hewan Wahyu Tri Utomo mengungkap beberapa ancaman pelestarian kerbau Pampangan, antara lain wabah penyakit hewan menular strategis bersifat cepat dan fatal (SE atau ngorok), angka kesakitan SE sebesar 41,25%, angka kematian 7,4%, sementara angka kelahiran hanya 9,75%.

“Dari populasi sebanyak 9342 ekor tahun 2024, diperkirakan turun menjadi 454 ekor pada tahun 2030. Antara lain karena pengaruh cuaca ekstrem, kemarau panjang, curah hujan dan kelembaban tinggi,” ujar Tri.

Lebih lanjut Tri mengungkap, lebih dari 70% habitat kerbau Pampangan berada di perairan lebak pasang surut yang saling terhubung, sehingga diperlukan manajemen penanganan penyakit (efektifitas hasil karantina sebesar 95%, pengobatan 94%, serta ketersediaan sumber pakan dan air minum yang steril).

“Penting juga memanajemen penanganan bangkai ditengah lebak pasang surut,” tutup dia.

Kegiatan vaksinasi antara lain dilaksanakan di Desa Kuro, Bangsal, Ulak Depati, Pulau Layang,  Menggeris, Pampangan, Secondong dan Pulau Betung. Kegiatan ini akan berlangsung selama 3 hari yang melibatkan seluruh dokter hewan se-Kabupaten OKI serta paramedik veteriner se-Kabupaten OKI. (Ludfi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here