OKI, BERITAANDALAS.COM – Keluarga pasien dibuat kecewa dengan pelayanan Puskesmas Kecamatan Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Pasalnya, saat hendak meminta surat rujukan tidak diberikan oleh pihak Puskesmas tersebut.
Kejadian ini diceritakan Marni (56), warga Desa Pedamaran 6. Dimana sekitar satu pekan yang lalu, Marni membawa anaknya Rika (25) untuk berobat ke Puskesmas Pedamaran karena mengalami sakit perut secara tiba-tiba.
“Waktu itu kami bawa Rika ke Puskesmas Pedamaran. Tidak diperiksa, hanya dikasih obat saja, kemudian pulang. Sekitar tiga hari rasa sakit diperut anak kami tidak hilang-hilang,” kata Marni.
Keluarga kemudian kembali lagi ke Puskesmas Pedamaran, bermaksud meminta surat rujukan agar bisa membawa Rika untuk diperiksa dan berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung.
“Kami kan mau berobat menggunakan BPJS, jadi harus melalui surat rujukan. Tapi waktu itu dokter Puskesmas yang melayani beralasan bahwa penyakit anak saya sepele dan tidak perlu dirujuk,” beber Marni.
Karena keluarga tahu bahwa pihak rumah sakit tidak bisa melayani pasien BPJS yang tak membawa surat rujukan, makanya mereka berinisiatif membawa pasien ke Klinik Al-Barroh di Kayuagung yang melayani pengobatan dengan BPJS.
“Alhamdulillah, dokter di Klinik Al-Barroh mau memeriksa anak saya, meskipun awalnya juga tidak berani melayani karena tak membawa surat rujukan. Akhirnya, Rika langsung di USG, ternyata terdapat gumpalan darah didekat rahim anak saya, biasa orang menyebutnya hamil anggur (diluar rahim),” terang Marni.
Setelah mengetahui hasil pemeriksaan dokter di Klinik Al-Barroh tersebut, pihak keluarga diberikan surat rujukan oleh klinik untuk dibawa ke RSUD Kayuagung, guna mendapat penanganan medis secara intensif.
“Selesai dari klinik, kami langsung bawa ke RSUD Kayuagung untuk menjalani operasi. Dan sekarang sudah selesai dioperasi, tinggal masa pemulihan saja,” ujar Marni saat menemani pasien Rika di Ruang Rawat RSUD Kayuagung, Sabtu (16/3/2024).
Pihak keluarga pasien merasa sakit hati dengan perlakuan dokter dan perawat Puskesmas Pedamaran, karena tidak bisa memberikan pelayanan yang baik untuk masyarakat.
“Kami meminta kepada pemerintah untuk bisa menindak dokter dan mengganti Kepala Puskesmas Pedamaran, karena kami anggap tidak becus. Harusnya kan beri pelayanan yang baik untuk kami sebagai warga,” cetus Marni kesal.
Sementara, Kepala Puskesmas Pedamaran Hasanul Basri saat dicoba hendak dikonfirmasi oleh awak media melalui sambungan telepon belum berhasil. Sambungan seluler tertolak secara otomatis dari nomor Kepala Puskesmas Pedamaran tersebut. (Ludfi)