OKI, BERITAANDALAS.COM – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Agung Kayuagung milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sengaja ingin ‘membunuh’ konsumennya sendiri dengan cara menyalurkan air kotor, Ahad (23/6/2024).
Dilansir dari berita sebelumnya, salah satu pelanggan PDAM Tirta Agung mengeluhkan air yang didistribusikan ke konsumen seperti comberan, Sabtu (22/6/2024).
Diketahui, air comberan sendiri adalah genangan air kotor yang mengendap seperti hasil buangan air limbah rumah tangga, buangan air dari kamar mandi dan dapur, serta memiliki warna kuning kehitaman.
PDAM Tirta Agung sendiri dengan kebijakannya telah menaikkan harga secara sepihak, tanpa ada kompromi dengan para konsumen secara langsung.
Salah satu konsumen asal Kelurahan Mangunjaya, Siti Aisah (60), mengeluhkan air yang didistribusikan oleh pihak PDAM Tirta Agung pada malam ini seperti air kotor.
“Air yang disalurkan malam ini berwarna kuning kehitaman, seperti air kotor,” ungkapnya.
Sementara itu, warga Kelurahan Mangunjaya, Ludfi (29) mengungkapkan, dirinya merasa kecewa dengan pelayanan PDAM Tirta Agung dan Pemerintah Kabupaten OKI dalam melayani konsumen yang sengaja ingin ‘membunuh’ rakyatnya sendiri.
“Jika dilihat model seperti ini, artinya Pemkab OKI bersekongkol dengan pihak PDAM sengaja ingin ‘membunuh’ konsumen dengan cara mengonsumsi air kotor untuk keperluan sehari-hari, padahal konsumen ini merupakan rakyat OKI sendiri,” ungkapnya.
Ludfi menjelaskan, kenaikan harga tarif air di PDAM Tirta Agung tidaklah tepat jika dilihat dari pelayanan dan air yang mereka salurkan pada malam kemarin.
“Sudah harga tarif dinaikkan tanpa ada musyawarah dengan konsumen, malah Dirut PDAM hanya memajangkan banner didekat loket pembayaran, mau tidak mau konsumen harus bayar sesuai tagihan. Jika lewat hari kena denda. Oke lah harga tarif boleh naik, tapi pelayanan harus ditingkatkan dong. Ini tidak, malah konsumen sengaja ingin ‘dibunuh’ dengan cara mengonsumsi air kotor,” jelasnya.
Dia meminta Pj. Bupati OKI Asmar Wijaya untuk bertindak tegas terkait badan usaha milik daerah yaitu PDAM Tirta Agung ingin ‘membunuh’ konsumennya sendiri.
“Saya berharap meminta ketegasan Pj. Bupati, mengapa pihaknya ingin sengaja ‘membunuh’ konsumennya sendiri, sementara konsumen di PDAM Tirta Agung itu rakyatnya sendiri, berdomisili di OKI. Jika hanya sekedar minta maaf saja saya rasa hal ini tidak perlu, apakah kami sebagai konsumen jika tidak bayar terus minta maaf bisa lunas tagihannya, tidak kan. Jadi harus ada tindakan tegas jika benar Pj. Bupati berpihak kepada rakyatnya,” imbuh dia.
Menanggapi pemberitaan sebelumnya, salah satu anggota DPRD OKI yang enggan disebutkan namanya menjelaskan, bahwa mitra dari PDAM Tirta Agung yaitu Komisi II.
“Ke Sugeng saja Komisi II, sudah konfirmasi sama Dirut PDAM apa,” jelasnya.
Dirut PDAM Tirta Agung, Mairil Afrianto, menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian yang telah menyalurkan air kotor kepada konsumen tersebut.
“Maaf baru balas, mohon maaf atas kelalaian ini, saya akan cari tahu apa penyebabnya. Terima kasih,” ungkapnya.
Sementara itu, Pj. Bupati OKI Asmar Wijaya enggan menanggapi keluhan masyarakat sendiri dalam menyampaikan informasi secara langsung melalui nomor WhatsApp (WA) pribadi miliknya. (*)