JAKARTA, BERITAANDALAS.COM – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, menjadi khatib sholat Idul Fitri 1446 Hijriah di Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari, Jakarta, Senin (31/3/2025).
Dalam khotbahnya, ia menyampaikan tiga pesan penting pasca Ramadan.
“Pertama, tahdzibun nafsi atau introspeksi diri. Ramadan mengajarkan kita untuk mawas diri dan memperbaiki akhlak. Kedua, keadilan sosial, yang tercermin dalam kewajiban membayar zakat fitrah. Ketiga, jihad dalam arti usaha terus-menerus untuk meraih kehidupan yang lebih baik,” ujar Menteri Nusron.
Dalam konteks keadilan sosial, ia berharap semangat Ramadan mendorong pemerataan harta, khususnya disektor pertanahan. Menurutnya, prinsip keadilan ini harus diterapkan dalam kebijakan Hak Guna Usaha (HGU) dan Hak Guna Bangunan (HGB), sebagaimana arahan Presiden RI.
“Yang besar tetap berkembang, tetapi harus membantu yang kecil agar tumbuh. Tidak boleh ada dominasi satu pihak,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah sedang merancang kebijakan untuk mempermudah akses usaha kecil dalam pengajuan HGU dan HGB, termasuk peningkatan kewajiban perusahaan besar dalam program plasma perkebunan dari 20% menjadi 30-50%.
Selain itu, pemberantasan mafia tanah menjadi prioritas. Menteri Nusron menegaskan komitmennya untuk memastikan tanah tidak dikuasai secara ilegal.
“Mafia tanah harus kita tangkap!. Beberapa sudah kami miskinkan melalui Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Tidak mungkin ada penyerobotan tanah tanpa keterlibatan orang dalam BPN, dan ini akan kami tertibkan,” tegasnya.
Salat Idul Fitri di Masjid Raya KH. Hasyim Asy’ari berlangsung khidmat dan dihadiri ribuan jemaah, termasuk Pembina IKAWATI ATR/BPN, Dily Rosi Nusron Wahid. (*)
