OKI, BERITAANDALAS.COM – Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Buruh Perkebunan Patriotik Indonesia (F-Sarbupri) meminta Pj. Bupati OKI Asmar Wijaya agar membentuk dewan pengupahan. Kemudian, merekomendasikan upah minimum kabupaten (UMK) dan upah minimum sektor (UMSK) di seluruh kabupaten/kota di Sumatera Selatan.
Tuntutan tersebut disampaikan para buruh dari F-Sarbupri saat menggelar aksi diseputaran Taman Segitiga Emas Kayuagung dalam rangka memperingati May Day, Rabu (1/5/2024).
Ketua koordinator aksi Saiful Ansori mengatakan, pembentukan dewan pengupahan sangat mereka harapkan, karena UMK di OKI tidak ada.
“Kalau melihat di Kabupaten Muba dan Banyuasin itu sudah ada. Padahal OKI mayoritasnya banyak perusahan sawit dan banyak karyawan yang bekerja, tetapi belum ada UMK-nya,” ungkap Saiful.
Ia menambahkan, untuk massa setidaknya yang hadir pada aksi itu sekitar 700 hingga 800 orang. Dimana, selain meminta pembentukan dewan pengupahan juga menuntut empat hal lainnya.
“Antara lain, pertama, menolak sistem kerja kontrak, outsourcing dan pemagangan. Kedua, menolak PHK, union busting dan kriminalisasi aktivis buruh. Ketiga, berlakukan jaminan sosial untuk buruh, bukan asuransi sosial. Dan keempat, menolak Undang-Undang Cipta Kerja dan PP turunannya,” jelas dia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Disnakertrans OKI, Irawan menuturkan, menyangkut dewan pengupahan akan dibahas pada hari Senin (6/5/2024) mendatang
“Karena dewan pengupahan ini panjang, kita pelajari dan ada hitungan pengupahan. Jadi nanti kita hitung dari pusat statistik, itu pengupahan inflasi,” tuturnya.
Masih kata Irawan, nanti mereka akan akomodasikan pada cara penghitungan, apakah tinggi UMK atau upah minimum provinsi (UMP).
“Untuk UMK memang belum ada di OKI. Ini kita pelajari dan akan kita bahas bersama mereka, Insya Allah Senin nanti. Jadi jangan dikecewakan, bahwa inflasi penghitungan kita rendah dibandingkan provinsi,” imbuhnya.
Tampak dalam kegiatan aksi tersebut banyak aparat kepolisian, Satpol PP dan Dishub OKI yang melakukan kegiatan pengamanan.
Kapolres OKI AKBP Hendrawan Susanto mengemukakan, kegiatan aksi yang dilakukan oleh para buruh dari F-Sarbupri berjalan dengan kondusif.
Setidaknya, menurut AKBP Hendrawan, pihak mereka juga menurunkan ratusan personel untuk melakukan kegiatan pengamanan.
“Untuk kegiatan pengamanan ini, kami floating anggota sebanyak 259 personel. Terdiri dari zona 1 yakni pengamanan di Taman Segitiga Emas, zona 2 di jalur lintas dan zona 3 di daerah perkantoran,” tutupnya. (Ludfi)