OKI, BERITAANDALAS.COM – Persoalan plasma yang dipertanyakan masyarakat Desa Pelimbangan Kecamatan Cengal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menyisakan tanda tanya.
Warga yang rela melepas lahan mereka dengan harga murah Rp 1.000.000/hektare seluas 6.000 haktare kepada pihak perusahaan PT Samora terus menanti plasma yang dijanjikan.
“Sementara lahan 6.000 hektare yang telah ditanami tersebut sudah dipanen. Namun kami tidak menerima plasma yang dijanjikan diawal,” kata Junaidi, salah satu masyarakat Pelimbangan yang hingga kini menuntut hak plasmanya bersama warga lain.
Disisi lain, pihak perusahaan melalui asisten kepala yang bernama Pau justru memberi pernyataan jika plasma tersebut bisa ditanyakan kepada kepala desa setempat.
“Tanyakan saja dengan pihak pemerintah desa setempat. Plasma memang ada untuk masyarakat,” katanya belum lama ini.
Artinya, mengacu dari pernyataan asisten kepala, plasma itu sudah ada namun diduga belum dibagikan ke warga, dalam hal ini kepala desa yang lebih mengetahui.
Menurut Junaidi, dirinya sempat menanyakan perihal plasma tersebut kepada kades.
“Tapi kata kades, kami disuruh untuk menyerahkan lagi lahan 1.000 hektare, baru lahan itu yang akan dibuatkan untuk plasma,” terang Junaidi.
Kata Junaidi lagi, tentunya masyarakat keberatan selain lahan tersebut bermasalah, hal ini melanggar perjanjian di awal.
“Kan perjanjian di awal dari lahan 6.000 hektare itu ada plasmanya. Masyarakat mendapatkan satu surat setiap satu kepala keluarga,” jelas Junaidi.
Kades Pelimbangan Zainal Abidin saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler menolak panggilan dari pihak media, seolah enggan dikonfirmasi. (Ludfi)