OKI, BERITAANDALAS.COM – Ogan Komering Ilir (OKI) salah satu daerah penghasil beras terbesar di Sumatera Selatan (Sumsel) dan Indonesia. Potensi itu dilirik oleh Bank Indonesia (BI) untuk mengembangkan beras hasil panen para petani di OKI itu dengan merek dagang sendiri.
Menggandeng Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Bende Seguguk, BI akan meningkatkan kapasitas usaha penggilingan padi (rice milling unit) di Desa Sungai Belida, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten OKI.
“Melihat potensi wilayah ini, maka BI akan mengambil peran untuk meningkatkan kapasitas sektor hilir pertanian di OKI,” ujar Muhamad Ardian Dwinanto selaku Kepala Tim Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Rabu (28/8/2024).
Rantai pasok bahan pangan terutama beras, tambah dia, akan sangat berpengaruh terhadap inflasi.
“Dari gabah petani kemudian diolah menjadi beras butuh RMU yang memiliki kapasitas besar, beras yang nantinya akan menjadi ikon kebanggaan produk pangan Kabupaten OKI,” ujar dia.
Pj. Bupati OKI melalui Asisten Bidang Ekuabang HM. Lubis, menyambut baik peningkatan kapasitas RMU di Desa Sungai Belida untuk mengoptimalkan sektor hilir pertanian di OKI.
“Jadi skemanya nanti akan melibatkan perusahaan daerah dalam pengembangan usahanya. Apalagi RMU disini sudah memiliki rantai pasok, baik bahan baku maupun pasarnya,” terang Lubis.
PD Bende Seguguk, tambah Lubis, saat ini sudah merancang branding dan kemasan beras hasil petani OKI itu.
“Sedang dirancang oleh PD Bende Seguguk bersama Diskominfo terkait brandingnya. Untuk kemasan akan menyasar masyarakat menengah ke bawah agar lebih terjangkau dan bagian upaya pengentasan kemiskinan,” ujar Lubis. (Ludfi)