Beranda Ogan Kemering Ilir Kapolres OKI Mengaku Netral Atasi Konflik Agraria di Sungai Sodong

Kapolres OKI Mengaku Netral Atasi Konflik Agraria di Sungai Sodong

111
0
BERBAGI

OKI, BERITAANDALAS.COM – Hingga saat ini pihak Polres OKI masih terus berupaya mencari solusi atas konflik agraria yang terjadi antara PT Sumber Wangi Alam (SWA) dan warga Desa Sungai Sodong Kecamatan Mesuji Kabupaten OKI.

Sejak adanya kabar penembakan yang terjadi di kawasan tersebut, pihak Polres beserta Forkopimda OKI pun langsung mendatangi lokasi guna mencegah lebih dini terjadinya konflik susulan antara keduanya.

Kapolres OKI AKBP Hendrawan Susanto mengatakan, pihaknya masih terus berupaya mencari kebenaran atas peristiwa penembakan tersebut.

Hendrawan menjelaskan, pihak manajemen PT SWA mengatakan, letusan berasal dari warga Desa Sungai Sodong. Sementara warga Desa Sungai Sodong menceritakan bahwa adanya letusan di area perkebunan milik perusahaan. Untuk itu, pihak Polres OKI langsung ke lokasi melakukan penyelidikan.

“Sudah kami pasang police line di area tersebut. Kalaupun ada penembakan, pihak PT SWA silahkan lapor langsung ke saya beserta buktinya,” kata Hendrawan, Jumat (31/5/2024).

Tudingan PT SWA atas ketidaknetralan Polres OKI maupun Polda Sumsel dalam mengatasi konflik pun dibantah oleh Hendrawan.

Selaku Kapolres OKI, dirinya bersikap terbuka untuk berdialog mencari solusi dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di Sungai Sodong.

Dengan tegas Hendrawan menekankan, sejauh ini pihaknya bersikap netral. Bahkan hingga saat ini Polres OKI masih terus melakukan dialog antar keduanya.

“Tadi kami berdiskusi bersama tokoh masyarakat dan agama untuk duduk bersama mencari solusi, nanti giliran diskusi bersama pihak perusahaan,” ungkapnya.

Hendrawan menambahkan, hasil dari diskusi bersama tokoh masyarakat Sungai Sodong maupun tokoh masyarakat OKI hari ini, kesepakatan bahwa masyarakat tidak menginginkan terjadinya konflik sosial di wilayah Sungai Sodong maupun di wilayah OKI lainnya.

“Sejauh ini pun mereka menginginkan Sodong kembali aman,” ujarnya.

Tokoh masyarakat Sungai Sodong, Zainuddin Marga mengatakan, di pertemuan bersama pihak Polres OKI, ia menceritakan awal mula terjadinya konflik tersebut.

Zainuddin mengatakan bahwa warga menginginkan konflik tersebut cepat selesai dan lahan yang menjadi sengketa kembali ke tangan warga dengan cara yang baik.

“Kami juga meminta kepada pihak kepolisian dan Pemkab OKI untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan baik dan aman. Kami tidak ingin peristiwa di tanggal 26 dan 27 kemarin terulang kembali,” jelas Zainuddin.

Terkait lahan sengketa sebesar 633 hektar, Zainuddin menjelaskan bahwa lahan tersebut merupakan plasma milik warga Sungai Sodong sejak tahun 1997.

“Data-datanya ada, bahkan pihak kepolisian dan pemkab pun tahu soal surat kepemilikan lahan tersebut,” pungkasnya. (Ludfi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here