Beranda Ogan Kemering Ilir Isu Penerima Bansos di OKI Diarahkan ke Salah Satu Paslon, Ini Kata...

Isu Penerima Bansos di OKI Diarahkan ke Salah Satu Paslon, Ini Kata Kadinsos

40
0
BERBAGI

OKI, BERITAANDALAS.COM – Jelang Pilkada Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) 2024, berbagai isu mulai bermunculan. Salah satunya terkait penerima bantuan sosial (bansos) di OKI yang diarahkan ke salah satu pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati.

Ya, isu seperti ini sering kali muncul ke permukaan jelang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati OKI Tahun 2024. Terlebih, jumlah penerima bantuan sosial di Kabupaten OKI jumlahnya cukup signifikan.

Diketahui, jumlah penerima bantuan sosial di Kabupaten OKI berjumlah 44.355 KPM. Dari jumlah tersebut, ada sebanyak 26.852 KPM yang merupakan penerima program keluarga harapan (PKH).

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten OKI, H. Reswandi, terlihat tersenyum.

Menurutnya, isu seperti ini kerap muncul dalam Pemilu dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di OKI serta Sumsel.

“Saya tegaskan isu tersebut tidaklah benar. Saya berada di tengah-tengah, tidak memihak paslon manapun,” ungkap Reswandi di ruang kerja, Selasa (15/10/2024).

Memang, kata Reswandi, ada orang yang menelpon mengatasnamakan salah satu paslon di Pilkada OKI 2024.

“Dengan alasan inilah saya terus menghindari. Saking takutnya, nomor WhatsApp saya ganti agar tidak dihubungi lagi paslon tersebut,” bebernya.

Reswandi juga mengaku sebagai abdi negara dirinya memahami arti netralitas ASN.

“ASN dituntut untuk netral dalam Pilkada serentak ini, dan saya memahami hal itu. Kalau nantinya saya tidak dipakai lagi sebagai pejabat, ya saya terima itu sebagai amanah,” pungkasnya.

Begitu juga jika ada keterlibatan dari pendamping koordinator PKH kecamatan, Reswandi mengaku akan menindak tegas.

“Jika terbukti ada keterlibatan pendamping koordinator PKH di 18 kecamatan, maka sanksi tegas akan mereka terima,” tandasnya.

Untuk itu, Reswandi mengaku setiap bulannya pengawasan terhadap pendamping koordinator PKH kecamatan terus dilakukan.

“Setiap bulan selalu ada pelaporan dari pendamping koordinator PKH di 18 kecamatan. Kegiatan itu kita jadikan moment untuk melakukan pengawasan agar mereka juga bersikap netral,” tutupnya. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here