OKI, BERITAANDALAS.COM – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (Pemkab OKI) melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) menggelar high level meeting (HLM) pengendalian inflasi semester I tahun 2024 yang diawali dengan pelaksanaan pasar murah di halaman Pemkab OKI.
Dalam rakor ini ditekankan upaya yang akan dilakukan Pemkab OKI selama 6 bulan ke depan dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru), juga pengaruh kondisi global.
“Untuk diperhatikan agar kita semua semakin memperkuat sinergitas dan komunikasi dengan TPIP dan TPID Provinsi Sumatera Selatan, juga TPID Kabupaten/Kota lainnya di Sumsel dalam pengendalian Inflasi,” ujar Pj. Bupati OKI Asmar Wijaya saat membuka secara resmi acara tersebut di ruang rapat Bende Seguguk II, Rabu (10/7/2024).
Pj. Bupati Asmar dalam rakor tersebut juga menginstruksikan jajarannya agar memperkuat produksi pangan dalam pengendalian inflasi di masyarakat.
“Kerahkan sumber daya, terutama dalam memperkuat produksi pangan melalui optimalisasi pemanfaatan infrastruktur pengairan untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim dengan mengaktifkan unit-unit jasa pelayanan alsintan,” sambung Asmar.
Asmar mendorong jajarannya terus berkolaborasi dalam mengendalikan inflasi untuk mendorong kesejahteraan masyarakat Kabupaten OKI.
“Tentunya kerja keras, koordinasi dan sinergi bersama seluruh pihak diharapkan dapat terus dilakukan dan ditingkatkan guna menghadapi ancaman perubahan iklim dan menjaga inflasi agar terus terkendali melalui strategi 4K, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi serta komunikasi yang efektif,” pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah III Ditjend Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Dr. TB. Chaerul Dwi Sapta SH MAP yang hadir sebagai narasumber pada rakor tersebut, mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pemkab OKI dalam mengendalikan inflasi.
“Tadi sudah kita lihat salah satu langkah konkret yang dilakukan oleh Pemkab OKI dalam mengendalikan inflasi, yaitu pelaksanaan pasar murah. Terbukti berkat upaya yang dilakukan Pemkab OKI, per Juni 2024 angka inflasi di OKI menurun menjadi 2,27% secara year on year (yoy). Kondisi tersebut telah menempatkan OKI di tingkat inflasinya di bawah Provinsi Sumatera Selatan, dan target sasaran inflasi nasional yaitu 2,5 ± 1% (yoy),” tegas Chaerul. (Ludfi)