Beranda Ogan Kemering Ilir Gajah Liar di OKI Masuk Pemukiman Warga

Gajah Liar di OKI Masuk Pemukiman Warga

69
0
BERBAGI
Tampak satu ekor gajah liar berukuran kecil masuk ke pemukiman warga di Desa Simpang Tiga Sakti, Kecamatan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (Foto Kiri). Gajah liar tersebut tampak berlalu-lalang di halaman rumah warga (Foto Kanan)

OKI, BERITAANDALAS.COM – Warga Simpang Tiga Sakti Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dibuat geger lantaran ada satu ekor gajah liar masuk ke pemukiman mereka.

Hal itu terlihat jelas dari rekaman video berdurasi 55 detik, dimana tampak satu ekor gajah liar berukuran kecil berkeliaran di halaman rumah milik warga setempat.

Camat Tulung Selapan, Saleh Nawawi mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga ada sebanyak 37 ekor gajah liar yang berasal dari Kecamatan Air Sugihan masuk ke pemukiman warga.

Saleh menjelaskan, sudah satu bulan terakhir kawanan gajah liar berlalu-lalang dipemukiman warga, tepatnya di Desa Simpang Tiga Sakti. Dia mengakui bahwa wilayah pemukiman warga tersebut merupakan daerah jelajah gajah.

“Kalau rumah tidak ada yang rusak, namun hasil kebun warga seperti pisang dan lainnya habis dimakan gajah-gajah itu,” jelasnya.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BKSDA Sumsel), Ujang Wisnu Barata mengatakan, mereka telah menurunkan tim ke lokasi untuk menggiring gajah tersebut kembali ke habitatnya.

“Sejak kemarin tim kami yang terdiri dari 4 orang dan gabungan dari perusahaan tiba di lokasi untuk melakukan orientasi dan berjaga,” kata Ujang saat dihubungi pada Jumat (5/1/2024).

Menurutnya, tim yang diturunkan telah membuat posko pemantauan dan akan rutin melakukan ronda bersama masyarakat setempat.

“Kita meminimalisir jangan sampai upaya kita membuat gajah-gajah liar menjadi lebih panik. Makanya kita orientasi dahulu, karena keselamatan warga penting dan keselamatan gajah juga penting,” ungkapnya.

Selain itu, Ujang menyebut petugas yang di lapangan juga akan mengimbau masyarakat untuk tidak mengusir gajah-gajah dengan cara kekerasan, agar tidak membuat gajah marah.

Dengan tegas Ujang mengutarakan, warga tidak diperkenankan mengusir gajah dengan cara melempar, baik dengan batu, kayu maupun petasan.

“itu justru bisa merubah perilaku gajah menjadi panik,” kata Ujang.

Ujang menambahkan, kawasan tersebut merupakan jalur lintasan gajah-gajah.

Meski gajah itu masuk ke permukiman, Ujang memastikan tidak ada rumah warga yang mengalami kerusakan.

“Belum perlu warga mengungsi, yang jelas petugas kami dan perusahaan serta sebagian masyarakat sudah berjaga menghalau gajah tersebut,” pungkasnya.

Sementara itu, Danramil 042-11 Tulung Selapan Kapten Amry Joyo mengatakan, pihaknya juga turut serta membantu pihak BKSDA untuk menggiring gajah ke habitatnya.

“Ada satu gajah yang terpisah dari kelompoknya dan tersesat di Desa Simpang Tiga Sakti,” kata Army.

Army juga menuturkan, beberapa fasilitas warga seperti masjid, jembatan kayu penghubung desa dan kebun warga dirusak gajah-gajah tersebut.

Lanjut Army, kawanan gajah liar itu kembali lagi pada hari ini. Army juga menjelaskan, pihak BKSDA, Kecamatan Tulung Selapan dan Babinsa bersiaga agar tidak mengganggu pemukiman warga lagi.

Army juga menambahkan, pihak Babinsa telah mengimbau warga untuk waspada dan tidak mengusir gajah dengan cara melemparnya dengan batu dan lain-lain.

“Untuk saat ini tidak ada korban jiwa, namun warga tetap diminta waspada akan munculnya gajah-gajah liar ini,” tandasnya. (Ludfi)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here