OGAN ILIR – Masyarakat dan Pemerintah Desa (Pemdes) Tanjung Alai, Kumbang Ilir dan Kumbang Ulu Kecamatan Kandis Kabupaten Ogan Ilir (OI) mengeluhkan atas ketidakpuasan mereka terhadap layanan dari pihak PLN yang merupakan perusahaan milik BUMN, dalam memberikan kenyamanan dan melindungi konsumen.
Dimana, sudah puluhan tahun masyarakat berharap pihak PLN Rayon Kayuagung untuk berupaya melakukan penataan jaringan kabel, mengingat warga terus dihantui oleh teror ketakutan kena setrum dan takut akan terjerat oleh kabel listrik yang menjuntai disepanjang jalan tempat masyarakat beraktivitas sehari-hari.
Keluhan masyarakat dan pihak pemdes ini sebelumnya sudah berulang kali mereka melaporkan kepada PLN Rayon Kayuagung, akan tetapi selalu tidak mendapatkan respons untuk segera ditindaklanjuti.
Hal ini disampaikan langsung oleh salah satu warga Desa Kumbang Ilir, sebut saja Rum. Ia mengatakan, pemandangan kabel semrawut ini sudah puluhan tahun terjadi.
“Kurang lebih sudah sepuluh tahun pemandangan kabel semrawut ini seperti dibiarkan,” kata Rum, Ahad (3/12/2023).
Rum berharap, pihak dari PLN Rayon Kayuagung mendengarkan keluhan masyarakat terkait akan bahaya yang sewaktu-waktu mengancam nyawa mereka akibat kabel semrawut yang menjuntai, mengingat mereka juga selaku konsumen dalam menikmati listrik selalu melakukan pembayaran.
“Kami meminta kepada pihak yang bertanggung jawab untuk merapikan kabel-kabel itu bagaimanapun caranya, jangan mengganggu aktivitas kami, takutnya nanti ada yang kena setrum,” harap dia.
Disisi lain, Kepala Desa Tanjung Alai, Darul menjelaskan, pihaknya sudah berupaya berulang kali menyampaikan keluhan dari masyarakat, baik secara lisan dan tulisan, serta diteruskan oleh pihak lembaga mitra desa untuk meminta pihak PLN Rayon Kayuagung merapikan kabel semrawut disepanjang jalan poros yang menggabungkan 3 desa tersebut.
“Sudah pernah kami melaporkan hal ini kepada pihak PLN Rayon Kayuagung, karena jalur listriknya dari OKI, sampai sekarang belum ada tanggapan dari PLN. Kabel semrawut ini terkesan seperti mengancam akan keselamatan masyarakat, baik yang melintasi jalan maupun warga beraktivitas di kebun,” jelas Darul.
Darul menambahkan, pihaknya akan sigap membantu pihak PLN apabila diperlukan tenaga mereka untuk bergotong royong merapikan kabel-kabel semrawut disepanjang jalan tersebut.
“Jika dilihat dari sini, semak belukar disepanjang jalan sebenarnya kami ada niat untuk melakukan pembersihan, akan tetapi kami takut akan risiko, sepanjang jalan kabel listrik semrawut sampai menjuntai ke tanah. Ada juga kabel listrik menjuntai sampai ke sungai. Bagaimana kami ingin melakukan pembersihan jika berisiko kena setrum, siapa yang mau bertanggung jawab. Kami siap untuk membantu pihak PLN apabila benar ingin merapikan kabel yang semrawut ini, masyarakat juga siap bergotong royong, pastinya ini kepentingan bersama,” tandasnya. (Ade Roihan)