OKI, BERITAANDALAS.COM – Warga Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mulai mengalami krisis air bersih. Hal ini disebabkan karena OKI diprediksi akan yang menjadi kabupaten dengan kemarau terpanjang di wilayah Sumatera Selatan.
Bahkan, hotspot yang ada di wilayah OKI menjadi yang terbanyak dibandingkan daerah lainnya di Sumatera Selatan.
Eka Dahlia, salah satu warga Kayuagung Kabupaten OKI menuturkan, kekeringan sudah dirasakan sejak akhir bulan Mei 2024. Akan tetapi, pada saat itu masih ada potensi hujan yang terjadi, sehingga sumurnya masih ada stok air bersih.
“Puncaknya di bulan Juli ini, kemarin Mei dan Juni di dalam sumur airnya masih ada tapi memang sudah agak keruh,” ungkapnya, Senin (29/7/2024).
Eka mengaku, meski tempat tinggalnya tak jauh dari Sungai Komering, namun ia lebih memilih membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari. Sebab, kondisi air Sungai Komering juga sama keruhnya dengan sumur miliknya.
“Kalau untuk mandi, masak dan cuci, mau tak mau terpaksa beli galon. Karena air sumur sudah kering, kalaupun ada warnanya keruh kecoklatan dan berbau tanah,” keluhnya.
Ia menyebut dampak kemarau yang dialaminya, terpaksa harus mengeluarkan biaya lebih setiap hari. Namun saat kesulitan keuangan, dirinya bersama tetangga lainnya terpaksa menadah air dari mushola dekat rumah mereka yang sumurnya masih mengeluarkan air.
“Kami disini belum ada yang memasang air PDAM, mungkin nanti akan melakukan pendalaman sumur untuk mendapatkan kembali air bersih,” tandasnya.
Sementara itu, Camat Kota Kayuagung, Sholahuddin S.Sos, mengaku saat ini belum ada laporan dari masyarakat terkait krisis air bersih dampak kemarau.
“Hingga saat ini belum ada laporan dari masyarakat terkait krisis air bersih,” ungkapnya.
Terpisah, Camat Sungai Menang, Eka Mardia menambahkan, saat ini di wilayahnya juga memang sudah mengalami musim kemarau. Namun, kekeringannya belum terlalu parah, masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ia juga mengatakan, memang hingga saat belum ada laporan terkait krisis air. Pihaknya saat ini terus berupaya melokalisir dampak kemarau panjang, karena OKI diprediksi menjadi salah satu daerah di Sumatera Selatan mengalami kemarau terpanjang dan memiliki titik-titik hotspot terbanyak.
Untuk mengantisipasi terjadinya karhutla pada musim kemarau, kata dia, pihaknya sudah melakukan patroli dan melakukan apel siaga bersama dengan pihak perusahaan.
“Kemarin sudah diberikan imbauan kepada masyarakat melalui spanduk, dengan pihak perusahaan juga sudah dilakukan komunikasi untuk membentuk posko karhutla. Hal itu diharapkan dapat meminimalisir terjadinya karhutla di wilayah Sungai Menang,” pungkasnya. (Ludfi)