KERINCI, BERITAANDALAS.COM – Pesona air panas Semurup di Jambi menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib untuk dikunjungi. Bukan hanya pesonanya yang indah, ada juga cerita mistis dimana lokasi air panas ini sering dijadikan pengujung tempat lokasi bunuh diri (bundir).
Air panas tersebut berada di Desa Baru Air Hangat Kecamatan Air Hangat Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.
Kisah adanya seorang pengunjung yang bundir di lokasi air panas itu diceritakan oleh salah satu warga twitter (tweeps), @Creepylogy, Sabtu (29/6/2024).
Akun itu menuliskan tentang cerita tragis adanya seorang ibu dan anak berusia 8 tahun mengakhiri hidupnya dengan cara bundir di lokasi tersebut.
Bukan hanya kisah seorang ibu dan anak, ada juga beberapa kejadian yang telah tercatat mengakhiri hidupnya di lokasi itu.
“Salah satu kisah paling tragis terjadi 13 tahun silam. Seorang perempuan menceburkan diri ke kolam air panas bersama putrinya yang berumur 8 tahun. Sudah tidak terhitung lagi berapa banyak orang yang mengakhiri hidupnya di tempat ini. Sebagian dapat diselamatkan, yang lain tewas mengenaskan,” tulis akun @Creppylogy.
Akun itu menjelaskan, untuk sampai ke lokasi air panas Semurup dari Kota Sungai Penuh jaraknya kurang lebih 15 kilometer. Namun, disamping sebagai tujuan pelesiran, lokasi itu menyimpan sisi lain, yaitu sebagai lokasi orang-orang putus asa yang hendak mengeksekusi dirinya sendiri.
Situs ini terbagi menjadi dua kawasan, yang dikelola pemerintah dan ada yang masih berstatus milik warga. Yang milik pemerintah sudah dipasangi pagar di sekelilingnya, sementara yang dikelola warga masih dibiarkan seadanya. Apapun statusnya, kedua kawasan itu sama-sama menyimpan cerita yang menyeramkan.
“Sewaktu saya berkunjung ke sana dan mengobrol dengan seorang pedagang telur, saya diberitahu bahwa tempat itu sudah dipakai bundir sejak puluhan tahun silam. Orang lain yang saya ajak bicara bahkan mengatakan fenomena itu sudah terjadi lebih dari 100 tahun. Umumnya, orang-orang yang datang dengan niat buruk itu berasal dari daerah Kerinci dan sekitarnya. Namun, tidak jarang juga orang datang dari jauh, misalnya Payakumbuh dan Kota Jambi. Mereka putus asa dengan berbagai sebab, yang paling banyak karena ekonomi dan asmara,” jelasnya.
Dia menambahkan, pada Desember 2011 lalu, seorang wanita berinisial IM (41) datang bersama anaknya, YL (8). Mulanya, IM dan YL bermain-main sebentar di sekitar kolam. Kemudian IM turun ke air panas sendirian, namun YL yang melihatnya langsung menangis.
Bukannya mengurungkan niat, IM malah menghampiri putrinya lalu membawanya ke kolam. Mereka pun tercebur bersama. Supaya YL tidak bisa lolos, ibunya menindih anak itu hingga ke dasar lumpur. Lumpur air panas Semurup disebut lebih panas ketimbang airnya. Keduanya tidak dapat tertolong. Tewas.
“Kabarnya, IM bertindak nekat lantaran terlilit utang pada sejumlah pihak yang tidak sanggup ia bayar. Wanita itu meninggalkan uang Rp 13 ribu serta secarik kertas yang isinya meminta tolong untuk memberitahukan kematiannya kepada pihak keluarga di Sungai Penuh,” tambahnya.
Antisipasi Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci
Pemagaran di sekeliling Gao Hulu yang dikelola pemkab setempat merupakan upaya pencegahan tindakan bunuh diri. Pagar itu juga dipasangi gembok. Jika ingin masuk, pengunjung bisa minta dibukakan pagar oleh petugas atau pedagang telur dan mereka akan mengawasi dengan serius.
“Saya diceritakan bahwa Gao Hulu (disebut juga gao jantan) yang dikelola pemkab, air panasnya tidak main-main. Kedalaman airnya sangat dalam, juga terdapat aliran sungai air panas didasarnya sepanjang puluhan kilometer. Setiap orang yang tercebur di situ akan tenggelam dan terseret arus, tidak akan kembali. Jika pihak keluarga ingin korban ditemukan, masih ada sedikit kemungkinan, yakni dengan ritual kepercayaan adat setempat. Itu pun jasadnya tidak akan kembali utuh karena sudah habis direbus air, paling beruntung hanya tulang atau beberapa helai rambut,” sambungnya.
Akun itu menjelaskan kembali, bahwa temperatur air panas di Gao Hulu dulu dapat mencapai 100 derajat celcius. Sedangkan di Gao Hilir tidak setinggi itu, tetapi tidak kurang dari 93-97 derajat celcius.
Air sepanas itu paling tidak bisa menimbulkan luka bakar derajat 3 dalam sekejap. Tidak terbayangkan jika air berkandungan sulfur ini masuk ke paru-paru.
“Di Gao Hilir yang masih menjadi milik warga, situasinya agak berbeda. Kolam-kolamnya tidak seberapa dalam. Jadi, korban bundir masih bisa diangkat dan dipulangkan pada keluarganya. Namun, evakuasi korban tidak mudah, bisa berlangsung berjam-jam, dengan kondisi jasad yang sangat memprihatinkan,” jelasnya.
“Ada juga cerita, apabila terjadi kasus bundir, maka tempat wisata itu sepi hingga beberapa hari sesudahnya. Ada selentingan airnya akan keruh berminyak karena lemak tubuh manusia, namun hal itu belum ada buktinya,” tambahnya.
“Air panas Semurup dipercaya menyimpan aura negatif bagi mereka yang berniat buruk. Istilahnya, seperti ada yang membisiki dari dalam hati untuk segera terjun ke dasar kolam dan say goodbye. Untuk itu tidak usah coba-coba datang ke sana dalam keadaan putus asa,” pungkasnya. (Ludfi)