OKI, BERITAANDALAS.COM – Kecamatan Pedamaran Timur Kabupaten OKI Sumatera Selatan saat ini sangat rawan aksi begal. Bahkan aksi begal itu terbilang sadis, tak segan-segan menggunakan senpi serta sajam untuk mengancam korbannya.
Alhasil, warga pun merasa ketar ketir, was-was, dan dihantui rasa takut khawatir jika hendak keluar rumah ketemu begal.
Rawannya aksi begal ini pun kemudian viral di medsos. Banyak diantara netizen yang mengunggah kejadian begal tersebut ke media sosial (medsos), untuk mengingatkan warga lainnya lebih berhati-hati karena pelaku kerap menggunakan senpi, sajam, serta berkelompok lebih dari satu orang.
Seperti yang diunggah oleh akun Saipul Anwar serta akun ig @OKI_OKU_INFO, dimana begal itu kerap terjadi di daerah SP1 dan SP2 arah SP4 Kecamatan Pedamaran Timur.
Dalam satu pekan, begal beraksi hingga lima kali. Rata-rata mengincar kendaraan motor dan barang berharga lainnya, seperti HP. Tak jarang anak sekolah pun menjadi korban begal di wilayah ini.
Seperti halnya yang menimpa korban Supriyono (51), warga Desa Gading Raja SP2 Kecamatan Pedamaran Timur ini. Dimana menurut keterangan anak korban, Kiki, ayahnya menjadi korban saat perjalanan pulang mengantar kakeknya berobat ke SP1.
Tiba-tiba, kata dia, dihadang oleh dua pelaku dengan menodongkan sajam, membawa kabur sepeda motor milik ayahnya jenis Verza berwarna hitam.
Beruntung, ayah dan kakeknya tidak dicederai, pelaku begal hanya mengambil kendaraan motor yang dikendarai saja.
Dijelaskan Kiki, menurut keterangan orang tuanya jika pelaku tersebut berperawakan tinggi, kurus dan memakai topi. Kemudian yang satunya lagi menggunakan masker dan mengendarai sepeda motor KLX.
“Dalam satu hari itu ada dua kejadian begal terjadi. Bahkan cerita dari teman-teman, pelaku ada yang menggunakan senpi,” ujar Kiki merasa takut.
Dia berharap pihak kepolisian lebih meningkatkan penjagaan keamanan, menambah personel, serta rutin melakukan patroli agar masyarakat tenang dalam beraktivitas.
Sementara itu, Kapolsek Pedamaran Timur IPTU Agus ketika dikonfirmasi, Senin (10/6/2024), membenarkan ada masyarakat yang dibegal menggunakan sajam, bukan senpi.
Korban, dijelaskan Agus, sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek dan saat ini sedang diproses.
“Personel Polsek telah melakukan berbagai upaya untuk memberantas aksi begal ini. Masyarakat juga diminta untuk membantu polisi dalam menjaga kamtibmas yang ada, agar selalu aman dan kondusif,” pungkas dia. (Ludfi)