OKI – Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) H. Iskandar SE mengumpamakan OKI layaknya sebuah kapal yang besar dan membutuhkan pemimpin yang handal.
“Ogan Komering Ilir salah satu kabupaten terluas di Indonesia, layaknya sebuah kapal yang besar namun tetap melaju mengarungi derap pembangunan,” ujar Iskandar saat melantik 9 kepala desa terpilih di Kecamatan Pedamaran, Senin (23/10/2023).
Membangun OKI, jelas Iskandar, tidak tuntas dalam satu atau dua tahun.
“Banyak yang sudah kita lakukan selama 10 tahun terakhir, namun banyak pula yang belum dikerjakan,” terang dia.
Iskandar menyebut selama kepemimpinannya tidak ada proyek mercusuar dibangun.
“Memang kita tidak membangun gedung-gedung mewah, tapi bagaimana kita menghadirkan perubahan di masyarakat, di desa-desa,” terang dia.
Wujud pembangunan itu, sebut Iskandar, antara lain dalam pemerataan energi listrik dimana rasio elektrifikasi masyarakat OKI sudah 100 persen.
“Jumlah rumah tangga terlayani listrik telah mencapai 203.383 rumah tangga dengan rasio 99,42 persen. Kondisi ini jauh lebih baik dari tahun 2015 lalu,” terang dia.
Di sektor pertanian dan perkebunan, tambahnya, produktivitas padi OKI terus meningkat signifikan dari 568 ton pada tahun 2014 menjadi 863 ton di tahun 2022, dan menjadikan Ogan Komering Ilir sebagai lumbung pangan Sumatera Selatan.
Sementara di sektor perkebunan OKI telah melakukan replanting kelapa sawit rakyat melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR) lebih dari 32.000 hektare. “Capaian ini merupakan yang terluas di Indonesia,” terang dia lagi.
Selanjutnya di sektor kesehatan, capaian universal health coverage (UHC) Kabupaten OKI sudah mencapai 95.39 persen. “Artinya penduduk OKI sudah dijamin Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” jelas dia.
Selain itu, pelayanan rumah sakit umum daerah sudah berpredikat paripurna. Layanan Puskesmas sudah terakreditasi hingga bisa melayani rawat inap. Layanan di desa juga ditingkatkan melalui program satu desa satu perawat, satu desa satu alat USG.
“Agar layanan promotif dan preventif serta layanan pengobatan semakin kuat dan merata,” terangnya.
Dalam penurunan stunting, jelas Iskandar, Kabupaten OKI mencatatkan penurunan angka stunting tertinggi sebesar 17,1 persen, dari 32,2 persen tahun 2021 menjadi 15,1 persen tahun 2022.
Kepada kepala desa yang dilantik, Iskandar menitip pesan untuk memberi pelayanan kepada masyarakat secara merata.
“Hilangkan perbedaan pilihan, rangkul para calon lain. Libatkan masyarakat dalam setiap pengambilan keputusan,” tutupnya. (Leni)