OKI, BERITAANDALAS.COM – Gaya kepemimpinan HM. Dja’far Shodiq saat menjabat sebagai Wakil Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) maupun Bupati OKI definitif beberapa waktu yang lalu, dinilai sangat santun dan bersahaja oleh sebagian besar warga Bumi Bende Seguguk.
Hal ini mencerminkan bahwa Dja’far Shodiq merupakan sosok yang kharismatik di mata masyarakat Kabupaten OKI.
Seperti diutarakan salah satu warga Kota Kayuagung, Muhammad Ludfi, saat ditemui Senin (29/4/2024).
Dia mengaku, secara pribadi Pak Shodiq adalah sosok yang bersahaja saat beliau menjabat sebagai Wakil Bupati OKI dan Bupati OKI definitif beberapa waktu yang lalu.
“Sebab, gaya kepemimpinan Pak Shodiq selama menjabat kemarin, banyak warga mudah untuk bertemu dengan beliau. Sehingga kesan angker dan ada protokoler (SOP) yang diberlakukan oleh bupati sebelumnya, hilang sama sekali,” jelas dia.
Sebagai seorang jurnalis, Ludfi menambahkan, dirinya sering memberikan informasi ataupun bila terjadi permasalahan dilingkungan Pemkab OKI kepada Pak Shodiq.
“Beliau itu orangnya menampung berbagai keluhan. Dan pasti akan ada solusinya jika muncul permasalahan dari bawahannya,” terang Ludfi.
Kemudian, kata dia lagi, sifat beliau mencerminkan kepribadian yang benar-benar layak memimpin Bumi Bende Seguguk untuk 5 tahun kedepan.
Di tempat terpisah, warga Desa Menang Raya Kecamatan Pedamaran, Guluk Adi, juga ikut memberikan opini pribadinya terkait sosok Dja’far Shodiq tersebut.
“Ketika kami ingin mengundang Pak Shodiq di pendopoan, staf beliau menyuguhkan kami air putih, teh atau kopi, sampai ditawari makan dulu sebelum pulang. Kami sebagai warga desa sangat tersanjung dengan keramahan dari sifat Pak Shodiq ini,” jelas dia.
“Inilah yang membedakan gaya kepemimpinan Pak Shodiq dengan bupati sebelumnya,” tambahnya.
Sementara itu, menurut aktivis asal OKI, Reynaldi mengatakan, Dja’far Shodiq orangnya egaliter (sama atau sederajat) dan penganut demokrasi sejati. Mungkin karena hal inilah yang membuat warga jatuh hati atas kepemimpinan beliau.
“Di era kepemimpinannya, beliau berani menemui para pendemo. Sebab, dari pengalaman saya, bupati sebelumnya selalu menghindar bila ada orang berdemo, itu yang saya tahu,” singkat dia. (Mas Tris)