OKI, BERITAANDALAS.COM – Program belanja baju lebaran untuk anak yatim/piatu sudah memasuki tahun ke-4 (empat). Siapa pun dapat mendaftarkan keluarga maupun tetangganya untuk mendapatkan bantuan tersebut.
Program belanja baju lebaran untuk yatim/piatu ini awalnya dijalankan oleh tiga komunitas sosial yang ada di Kota Kayuagung Kabupaten OKI. Antara lain Rajuti (Rumah Yatim Juwita Hati), SJM (Sedekah Jumat Mubaroq) dan PHA (Para Hamba Allah).
Adapun sasaran dari program belanja baju lebaran ini khusus anak-anak yatim/piatu, usia sebelum baligh (maksimal usia 12 tahun atau kelas 6 SD) yang tergolong dari keluarga kurang mampu secara ekonomi.
Rincian bantuan belanja baju lebaran untuk anak yatim/piatu yang dikumpulkan dari donasi sebesar Rp 35.426.650. Masing-masing anak yatim/piatu akan diberikan santunan untuk berbelanja baju lebaran senilai Rp 300.000 + Rp 100.000 untuk tunjangan hari raya (THR) berdasarkan musyawarah dan mufakat panitia.
Seperti yang terlihat hari ini, Sabtu (6/4/2024), di Masjid Jami Agung Sholihin Kota Kayuagung dan pusat perbelanjaan Icon Kayuagung.
Penggagas kegiatan tersebut, Muhammad Nuh Macan mengatakan, program baju lebaran untuk anak yatim/piatu ini sudah berjalan sejak tahun 2020.
“Program sudah berjalan 4 tahun. Saya disini duduknya sebagai penggagas program. Jika tahun lalu saya sebagai ketua pelaksananya, dan untuk tahun ini ketua pelaksananya kami amanahkan ke Lion, salah seorang bagian dari Rajuti juga,” kata Nuh Macan kepada Beritaandalas.com, Sabtu (6/4/2024).
Nuh Macan menjelaskan, besar harapan mereka program ini akan terus berjalan, bahkan dari anak-anak yang disantuni inilah nantinya yang bakal meneruskan perjuangan komunitas dalam upaya menebar kebermanfaatan.
“Kami bangga sekali tergabung dalam bagian projek sosial ini, dimana para donatur yang percaya menyisihkan rezekinya untuk anak-anak yatim/piatu. Kita menggarapnya secara terbuka dan transparan,” jelas Nuh Macan.
“Dan juga para panitia relawan yang tanpa pamrih menjalankan program tanpa sepeserpun dapat imbalan materi duniawi. Mudah-mudahan saja program ini sebagai pemicu lahirnya program-program kebaikan lain, sampai ujungnya kita sama-sama berlomba-lomba dalam kebaikan,” pungkas dia. (Ludfi)