JAKARTA, BERITAANDALAS.COM – Salah satu anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Arya Wedakarna menjadi sorotan lantaran dirinya memarahi guru di SMK Negeri 5 Denpasar Bali beberapa waktu lalu.
Diketahui hal itu menjadi viral saat Arya Wedakarna mengunjungi SMK Negeri 5 Denpasar, melihat ada tiga murid yang terlambat masuk sekolah diberi hukuman dan dianggap tidak humanis.
“Ini anak-anak cuma terlambat 3 menit, 3 menit dan 5 menit. Bapak tidak usah melindungi guru, mereka bayar pak soalnya, sudahlah,” ujar Arya dalam video berdurasi 53 detik yang menjadi viral, Kamis (18/1/2024).
Arya mempertanyakan, apa dasar hukum pihak guru sampai memberikan hukuman kepada ketiga murid tersebut.
Dirinya menganggap para guru telah melakukan pembulian kepada para murid yang datang ke sekolah terlambat.
“Apa dasar hukumnya, kok bisa sampai dua halaman seperti ini. Nanti anak-anak biar tabrakan seperti itu tidak bisa gimana ya. Toleransi itu ada, ini terus bagaimana diapain, ini termasuk pembulian ya, ini termasuk pembulian loh buk. Anak itu cepat masuk kelas biar dapat pelajaran karena sekolahnya dapat APBN dari badan pemerintah republik, saya mengeluarkan uang APBN agar mereka masuk kelas, bukan untuk menerima hukuman,” imbuh dia.
Arya mengimbau, agar hal serupa tidak terjadi lagi adanya pembulian yang dilakukan oleh pihak guru kepada murid yang datang terlambat. Dirinya meminta agar ketiga murid dihukum lari keliling lapangan saja.
“Paham ya, kamu mulai hari ini tidak ada lagi yang begini-begini ya yang sehat, suruh muter saja ini keringatan masuk kelas selesai,” jelasnya.
Menanggapi video viral tersebut, salah satu akun tiktok @Afni.Z merasa apa yang sudah dilakukan oleh Arya Wedakarna di luar nalar, mengingat dalam pembentukan sebuah karakter murid yaitu butuh kedisiplinan.
“Pak Arya anda seorang anggota dewan wakil rakyat kami, tapi jujur saya malu sekali ada wakil rakyat seperti anda yang memarahi guru dan menganggap hukuman dari guru adalah pembulian untuk muridnya, saya gak habis nalar ya, terlambat tiga menit lalu dia dihukum. Apapun oleh guru, itu hak guru untuk mendidik anak-anaknya, sehingga anak ini tahu ketika dia tidak bersikap disiplin maka akan ada konsekuensi besar yang akan dia hadapi, disiplin adalah PR dari karakter bangsa kita,” kata dia.
Ia juga menyentil, perilaku yang dipertontonkan oleh para pejabat yang tidak disiplin dan hanya pintar ngomong saja.
“Betapa seringnya pejabat-pejabat kita datang telat menganggap sepele soal waktu, betapa banyaknya juga wakil rakyat yang harusnya rapat tuh gedung dewannya kosong. Orang-orang seperti anda hanya pintar ngomong belajar tentang disiplin tapi belum tentu juga anda bisa disiplin jadi banyak hal dari video ini yang menurut saya memalukan, pertama anda memarahi guru di depan murid-muridnya sehingga si murid ini, ah kita gak apa-apa telat tiga menit lima menit gampang entar ada Pak Arya tuh yang belain kita. Akhirnya apa karakter karakter anak jadi rusak, moral anak terhadap gurunya juga jadi rusak karena anda,” kata dia dalam video.
“Kedua, ngapain anda pakai video videoin, apalagi dalam videonya anda mengancam gimana kalau jadi tersangka itu kan sama seperti anda mengancam, kalau guru ngasih hukuman diancam dengan hukuman pidana. Anda yang marahi guru kita semua gregetan meskipun kita bukan guru, kalau saya pribadi saya juga seorang guru seorang dosen, andai saja anda marah-marahin saya gara-gara saya ngasih hukuman sama murid-murid saya, saya balik marahin anda dan saya balik mengajari anda soal pembentukan karakter. Jadi Pak Arya saya kira apa yang anda lakukan di video ini sudah sangat keterlaluan, sangat-sangat keterlaluan,” pungkasnya. (Ludfi)
