OKI, BERITAANDALAS.COM – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 tahun, bertempat di Sekretariat DPC PDIP OKI, Jalan Letnan Darna Jambi Kelurahan Sukadana Kecamatan Kayuagung, Rabu (10/1/2024).
Momen perayaan HUT PDIP ke-51 tahun kali ini diselenggarakan secara nasional di tingkat daerah masing-masing.
DPC PDIP Kabupaten OKI turut merayakan dengan mengikuti zoom meeting bersama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP di Jakarta.
Selain zoom meeting, dalam perayaan itu juga mendengarkan sambutan pidato Ketua Umum Megawati Soekarno Putri, sambutan Wakil Presiden Republik Indonesia KH. Maruf Amin dan pidato Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo.
Dalam moment tersebut, Ketua DPC PDIP Kabupaten OKI Abdiyanto Fikri mengatakan, di tahun 2019 lalu pihaknya mendapatkan 7 kursi di DPRD Kabupaten OKI. Kemudian untuk di tahun 2024 akan lebih optimis lagi mampu meningkatkan penyampaian target 9 kursi di DPRD OKI.
“Setelah adanya pemekaran daerah pemilihan (dapil) di Kabupaten OKI yang semula lima dapil sekarang menjadi delapan dapil, tentu membuka peluang besar bagi PDIP sendiri,” katanya.
Selain itu, pasca debat capres yang diselenggarakan oleh KPU baru-baru ini, Abdiyanto yang juga Ketua Tim Pemenangan Cabang (TPC) Ganjar-Mahfud di Kabupaten OKI turut memberikan komentar.
“Pasca debat capres kemarin, tentu sentimen positif terhadap Ganjar meningkat di mata masyarakat,” ujarnya.
Menurut analisa politik Yanto, sapaan akrab Abdiyanto, dirinya menilai debat capres tersebut membuka mata masyarakat Indonesia agar lebih peka untuk melihat mana yang terbaik untuk memimpin Indonesia 5 tahun mendatang.
Masih kata Yanto, meskipun banyak pengamat politik mengatakan debat capres tidak mempengaruhi perolehan suara nantinya, ia justru menyatakan debat tersebut memberi kebebasan masyarakat untuk menilai lebih detail siapa calon terbaik.
“Masyarakat mampu menilai mana yang memang menguasai, mana yang cuma beretorika dan mana yang pintarnya cuma marah-marah saja,” pungkas dia. (Leni)