PALEMBANG, BERITAANDALAS.COM – Layanan call center PLN 123 untuk semua operator sangat memberatkan pelanggan, dikarenakan tarif yang cukup mahal.
“Biaya percakapan dengan segala penjelasan, durasi lebih dari 2 menit dikenakan tarif diatas Rp 5.000,” ucap Deputy Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (K-MAKI) Feri Kurniawan, Jumat (29/12/2023).
“Saya sangat merasakan beban tersebut karena berulang kali menelepon hingga mencapai Rp 20.000,” lanjut dia.
Feri menambahkan, seandainya ada 1 juta laporan pengaduan, maka biaya yang dibayar pelanggan PLN mencapai Rp 20 miliar per hari dari Sabang ke Merauke.
“Artinya, pelanggan membayar pulsa seluler mencapai Rp 600 miliar per bulan atau Rp 7,2 triliun per tahun. Bila asumsi itu benar, maka perlu dipertanyakan efektivitas dari layanan call center PLN 123 dan siapa yang menikmati keuntungannya,” jelas Feri kembali.
“Pelayanan call center itu juga tidak dapat satu kali telepon, karena ada nomor pengaduan yang sedemikian panjang untuk mendapatkan informasi. Dan saya pernah mengalami lebih dari 12 jam waktu tunggu dengan jawaban sedang diperbaiki,” papar dia.
“Overload daya pembangkit Sumatera sepertinya tidak dibarengi dengan transmisi dan distribusi yang memadai,” tutup Feri Kurniawan. (Leni)